Headlines News :
Home » , , , , » Masih Milikmu

Masih Milikmu

Written By Unknown on Minggu, 30 Oktober 2011 | 04.40

Padamkan sejenak tatapan buta itu
Pahami rasamu yang sedikit menyejukkan ruang sepiku
Meski tak begitu ku lihat nyata
Namun, kan ku coba mulai meraba hadirmu kembali

Dengan sedikit ku buka ruang singgah
Berharap kau mampu tuk mengintip ke dalamnya
Dan… kau mengerti setiap sudut tentang duniaku baru

Masih berkabut…
Memang…
Maka pancarkan cahaya kasih itu
Yang mungkin mampu menembus kabut penutup mata hatiku
Hembuskan angin damai mu
Pelan… pelan…. pelan…
Keluarkan kabut ini dari ruang hidupku

Kau mampu……….
Yakinlah…….
Di sudut yang paling gelap aku merintih
Menahan perih……..
Menjadi tawanan gelapnya kabut yang menyayat retina ku

Tumbangkan seribu barisan keraguanmu
Kau masih mampu…..
Lenyapkan keraguan itu…
Aku disini….
Tepat di depan penglihatanmu
Ulurkan tanganmu….
Dan… yakinlah aku kan menjangkaunya
Karena aku disini masih milikmu…

Senyum Dari Hati

Sesekali sinar bintang berkedip
Larutlah gulita malam waktu itu
Bukan mentari yang tenggelam
Tapi bulan tenang yang menggenang
Apakah kau merasakannya
Dapatkah kau merasakannya
Lagu rindu dari dedaunan
Yang bergema sepanjang petang
Taukah rindu itu?
Rindu senyum dari hati
Yang lama tak terpandang
Dari sudut cahaya angkasa

Pilar Rindu

Pilar pilar ini rapuh tanpamu
Sepi dingin tanpa dirimu
Melangkah saja aku enggan
Menunggu disudut padahal cuma 5 menit
Rinduku padamu menyiksaku saat ini
Dikeramaian para surgawi bahkan
Sambutku senyum pasti diawal melihatmu
Melihat wajah indah cerah hariku kini
Puisi kerinduan ini bukan hanya sekedar tulisan
Lebih tepatnya memaknai seribu hati yang jemu
Jemuku diatas kesendirian
Jujur ku rindu kau datang sayang
Panggilan mereka TAK KUDENGAR
HANYA JAJARAN HATIKU YANG MENUNGGUMU
Menunggu saat ramai tiba
Tepat dihadapanku mentariku

arti hadirmu

Aku termenung ditengah gelapnya malam
Dibawah cahaya rembulan aku terdiam
Gemerincing hujan nyanyikan lagu rindu
Smilir angin hembuskan kenangan
Goreskan luka yg tak kan pernah sirna
Aku disini bertemankan sunyi yg tak jua pergi
Aku tak prnah tau arti sunyi saat kau disampingku
Aku tak pernah mengerti sakitnya luka saat kita masih bersama
Setelah dirimu jauh, barulah aku sadar
bahwa kaulah arti hidupku
Bahwa kamulah pngobat luka
Tanpamu aq tak brarti karna kamu yg beri arti.


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Arman juanda | Arman Juanda Template
Copyright © 2011. DETIK WO®LD™ - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Detik World Template
Proudly powered by Blogger