(IANNnews)
Taiwan - Seorang wanita Taiwan bernama Grace Tung meminta maaf di depan
publik usai dipanggil ke kantor polisi terkait cerita bohong yang
dikarangnya dan dipajang di akun Facebook. Dalam catatan yang dia pajang
di media sosial itu, Grace bercerita bahwa dirinya terpaksa membelikan
makan siang bagi seorang pekerja Filipina karena dibiarkan menunggu
terlalu lama di luar.Laman Focus Taiwan, 22 Mei 2013, melansir pemilik kafetaria itu sengaja membuat pekerja Filipina itu menunggu karena kesal dengan isu penembakan nelayan Taiwan oleh penjaga perbatasan pantai Filipina pada 9 Mei kemarin. Alhasil cerita yang dipajang pada 15 Mei kemarin, menyebar dengan cepat di dunia maya.
Bahkan kisah itu ikut mewarnai tajuk pemberitaan di berbagai media di Filipina. Setelah ceritanya menjadi pembicaraan publik, Grace lalu menghapus akun Facebooknya.
Kendati begitu, polisi Taipei masih berhasil melacak akun milik wanita berusia 38 tahun tersebut. Grace kemudian dipanggil ke kantor polisi untuk mengklarifikasi cerita yang dipublikasikannya itu.
Selama diperiksa, Grace akhirnya mengakui bahwa dia hanya mendengar cerita itu dari orang lain. Namun orang yang menceritakan hal tersebut, diakui Grace sebagai orang sesungguhnya yang membelikan makanan bagi pekerja Filipina itu.
Sambil berurai air mata, Grace kemudian meminta maaf di hadapan media. Dia juga meminta publik Taiwan tidak menjadikan para pekerja Filipina sebagai sasaran kemarahan mereka atas kasus penembakan nelayan Hung Shih-cheng.
"Saya benar-benar meminta maaf atas rusaknya citra Taiwan akibat rumor yang dipajang di Facebook," ujar Grace.
Grace kemudian dituduh polisi telah melakukan pembohongan publik, karena melanggar UU Tatanan Pemeliharaan Sosial dengan menyebar rumor yang tak benar. Apabila terbukti maka dia terancam dikenakan denda sebesar NT$ 30.000 atau Rp9,9 juta.
Posting Komentar