Geger! Gadis Malaysia 12 Tahun Diperkosa dan Dinikahi Pelaku

(Ilustrasi)

DetikWorld: Kota Baru, Sabah : Seorang pria 40 tahun asal Malaysia dituduh memerkosa seorang gadis berusia 12 tahun. Namun, alih-alih dibui, ia bebas karena telah menikahi korbannya.

"Ada banyak kasus pria menikahi gadis di bawah umur," kata tersangka sekaligus pemilik restoran, Ruduan Masmud, seperti dimuat Sydney Morning Herald, Kamis (23/5/2013).

Dia berdalih, kasusnya tidak berbeda dengan praktek pernikahan di bawah umur lainnya. Ruduan mengklaim, hubungannya didasarkan suka sama suka yang dibolehkan dalam hukum syariah.

Dalam kasus yang membuat marah kalangan aktivis, bapak 4 anak dari istri pertamanya itu diduga memperkosa korban di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan di Kota Kinabalu, ibukota Sabah, pada 16 Februari lalu.

Kasus itu dilaporkan pada polisi. Namun dua hari kemudian, korban menarik laporannya, dan mengatakan ia sedang dalam proses untuk dijadikan istri kedua Ruduan.

Dalam sidang berikutnya jaksa tidak keberatan kasus ditarik, tetapi mengatakan pria tersebut harus menyelesaikan masalah di bawah hukum syariah.

Sementara ayah korban mengatakan, Ruduan telah membayar uang kompensasi sebanyak 5.000 ringgit atau Rp 16 juta. Dan pria itu mengaku menyetujui pernikahan itu. "Menikah adalah yang terbaik bagi anak saya. Apalagi yang bisa saya lakukan?" kata dia.

Ruduah berencana menunggu gadis di bawah umur itu menyelesaikan pendidikannya. Lalu memberinya pelatihan rias wajah dengan bimbingan istri pertamanya.

Ditentang Keras

Koalisi Hak Anak Malaysia, sebuah organisasi swadaya masyarakat, mengutuk tindakan Pengadilan Sabah yang mengizinkan pernikahan anak di bawah umur.

"Sungguh disayangkan pernikahan dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah sosial, seperti perkosaan," kata lembaga tersebut dalam pernyataannya.

Bisa saja, anak tersebut setuju menikah dengan paksaan. "Atau akibat ancaman yang dalam segala hal akan membuatnya tidak aman dan menghambatnya untuk berkembang. "

Menteri Urusan Masyarakat dan Konsumen Sabah, Datuk Jainab Ahmad juga tak habis pikir. "Saya seorang ibu dan saya masih masih bingung: bagaimana mungkin ayah dari gadis itu mengizinkan putrinya menikah dengan pria yang telah memperkosanya?" katanya.

"Gadis itu usianya baru 12,5 tahun. Saya percaya korban trauma. Dia harus dilindungi bukannya menikahi pria yang merogolnya